Tahajjud Bisa Mengatasi Kanker
Sebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari pelbagai penyakit.
Berbahagialah
Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda
kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan
jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari pelbagai penyakit .
Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor.
Sholeh melakukan penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim
Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin memang
menunaikan shalat tahajjud.
Ketenangan
Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi,
kata Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu
sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik,
mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan
hidup.
Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi membuat
seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat
perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel
kanker). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia)
yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui,
Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui
kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau
tidak.
Untungnya, kata Sholeh,
Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara
edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan
umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajjud
mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai
coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan
tubuh seseorang secara natural", jelas Sholeh dalam disertasinya
berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik.
Tahajjud harus secara Ikhlas & Kontinyu Namun pada saat yang sama, shalat tahajjud pun Bisa Mendatangkan Stres, terutama
bila Tidak Dilaksanakan Secara Ikhlas dan Kontinyu. "Jika tidak
dilaksanakan dengan ikhlas, bakal terjadi kegagalan dalam menjaga
homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan
sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinyu akan
sebaliknya", katanya kepada Republika.
Dengan begitu, keikhlasan dalam menjalankan shalat tahajjud menjadi sangat penting. Selama ini banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan mental-psikis. Artinya, hanya Allah swt yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun lewat penelitiannya, Sholeh berpendapat lain.
Ia yakin, secara medis,
ikhlas yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa dibuktikan
secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol.
"Keikhlasan Anda dalam shalat tahajjud dapat dimonitor lewat irama
sirkadian, terutama pada sekresi hormon kortisolnya", kata pria yang
meraih gelar doktor pada bidang psikoneoroimunologi dari Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga ini.
Dijelaskan
Sholeh, jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan
shalat tahajjud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak
ikhlas, sehingga gagal terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan
adaptasi itu tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang
seharusnya menurun pada malam hari. Apabila sekresi kortisol tetap
tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga berakibat
munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi
kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinya
produksi respon
imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas,
kata Sholeh, akan menimbulkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, dan Rasa
Tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan
terhadap serangan stres.
Dalam
kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi
kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif
yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin
tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanker.
Kanker, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. "Nah,
kalau melaksanakan shalat tahajjud dengan ikhlas dan kontinyu akan
dapat merangsang pertumbuhan sel secara normal sehingga membebaskan pengamal shalat tahajjud dari berbagai penyakit dan kanker (tumor ganas)," kata alumni Pesantren Lirboyo Kediri Jatim
ini. Menurutnya, shalat tahajjud yang dijalankan dengan tepat,
kontinyu, khusuk, dan ikhlas dapat menimbulkan persepsi dan motivasi
positif sehingga menumbuhkan coping mechanism yang efektif.
Sholeh
menjelaskan, respon emosional yang positif atau coping mechanism dari
pengaruh shalat tahajjud ini berjalan mengalir dalam tubuh dan diterima
oleh batang otak. Setelah diformat dengan bahasa otak, kemudian ditrasmisikan ke salah satu bagian otak besar yakni Talamus. Kemudian,
Talamus menghubungi Hipokampus (pusat memori yang vital untuk
mengkoordinasikan segala hal yang diserap indera) untuk mensekresi GABA
yang bertugas sebagai pengontrol respon emosi, dan menghambat
Acetylcholine, serotonis dan neurotransmiter yang lain yang memproduksi
sekresi kortisol.
Selain itu,
Talamus juga mengontak prefrontal kiri-kanan dengan mensekresi dopanin
dan menghambat sekresi seretonin dan norepinefrin. Setelah
terjadi kontak timbal balik antara
Talamus-Hipokampus-Amigdala-Prefrontal kiri-kanan, maka Talamus
mengontak ke Hipotalamus untuk mengendalikan sekresi kortisol
Antara Jurnalistik dan Management Komunikasi.
Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam
Hukum sholat malam adalah
sunah muakkad. Waktunya adalah
setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Akan
tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan
boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.
Sedangkan jumlah rokaatnya paling sedikit adalah 1 rokaat berdasarkan sabda Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam,
“Sholat
malam adalah 2 rokaat (salam) 2 rokaat (salam), apabila salah seorang
di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia
sholat 1 rokaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rokaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah
radhiyallohu ‘anha,
“Tidaklah
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan romadhon
atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rokaatnya.
Keutamaan Sholat Malam
Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya,
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Karena pentingnya sholat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya,
“Hai
orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat),
separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah
Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan sholat malam
dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya
untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.
1. Sebab masuk surga.
Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai
sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali
persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu
malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)
2. Menaikkan derajat di surga.
Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh
di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari
luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh
sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan,
mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
3. Penghapus dosa dan kesalahan.
Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hendaklah
kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan
orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri
pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu.
Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)
5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam.
Ketika Jibril datang pada Rosululloh
sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata,
“Hai
Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan
kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)
Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan sholat
malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Alloh
sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda
dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa
ketika Rosululloh ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam
sampai waktu subuh, maka Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh???
Wallohu Musta’an.
Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam
Hukum sholat malam adalah sunah muakkad. Waktunya adalah
setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Akan
tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan
boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.
Sedangkan jumlah rokaatnya paling sedikit adalah 1 rokaat berdasarkan sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam, “Sholat
malam adalah 2 rokaat (salam) 2 rokaat (salam), apabila salah seorang
di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia
sholat 1 rokaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rokaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, “Tidaklah
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan romadhon
atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rokaatnya.
Keutamaan Sholat Malam
Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Karena pentingnya sholat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai
orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat),
separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah
Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan sholat malam
dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya
untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.
1. Sebab masuk surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai
sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali
persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu
malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)
2. Menaikkan derajat di surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh
di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari
luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh
sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan,
mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
3. Penghapus dosa dan kesalahan.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah
kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan
orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri
pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)
5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam.
Ketika Jibril datang pada Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai
Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan
kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)
Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan sholat
malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Alloh
sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda
dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa
ketika Rosululloh ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam
sampai waktu subuh, maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh??? Wallohu Musta’an.
Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam
Hukum sholat malam adalah sunah muakkad. Waktunya adalah
setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Akan
tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan
boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.
Sedangkan jumlah rokaatnya paling sedikit adalah 1 rokaat berdasarkan sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam, “Sholat
malam adalah 2 rokaat (salam) 2 rokaat (salam), apabila salah seorang
di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia
sholat 1 rokaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rokaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, “Tidaklah
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan romadhon
atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rokaatnya.
Keutamaan Sholat Malam
Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Karena pentingnya sholat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai
orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat),
separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah
Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan sholat malam
dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya
untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.
1. Sebab masuk surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai
sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali
persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu
malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)
2. Menaikkan derajat di surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh
di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari
luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh
sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan,
mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
3. Penghapus dosa dan kesalahan.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah
kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan
orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri
pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)
5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam.
Ketika Jibril datang pada Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai
Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan
kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)
Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan sholat
malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Alloh
sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda
dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa
ketika Rosululloh ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam
sampai waktu subuh, maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh??? Wallohu Musta’an.
Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam
Hukum sholat malam adalah sunah muakkad. Waktunya adalah
setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Akan
tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan
boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.
Sedangkan jumlah rokaatnya paling sedikit adalah 1 rokaat berdasarkan sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam, “Sholat
malam adalah 2 rokaat (salam) 2 rokaat (salam), apabila salah seorang
di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia
sholat 1 rokaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rokaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, “Tidaklah
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan romadhon
atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rokaatnya.
Keutamaan Sholat Malam
Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Karena pentingnya sholat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai
orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat),
separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah
Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan sholat malam
dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya
untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.
1. Sebab masuk surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai
sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali
persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu
malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)
2. Menaikkan derajat di surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh
di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari
luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh
sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan,
mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
3. Penghapus dosa dan kesalahan.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah
kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan
orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri
pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)
5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam.
Ketika Jibril datang pada Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai
Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan
kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)
Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan sholat
malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Alloh
sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda
dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa
ketika Rosululloh ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam
sampai waktu subuh, maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh??? Wallohu Musta’an.
Hukum, Waktu dan Jumlah Rokaat Sholat Malam
Hukum sholat malam adalah sunah muakkad. Waktunya adalah
setelah sholat ‘isya sampai dengan sebelum waktu sholat shubuh. Akan
tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan
boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.
Sedangkan jumlah rokaatnya paling sedikit adalah 1 rokaat berdasarkan sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam, “Sholat
malam adalah 2 rokaat (salam) 2 rokaat (salam), apabila salah seorang
di antara kamu khawatir akan datangnya waktu shubuh maka hendaklah dia
sholat 1 rokaat sebagai witir baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 rokaat berdasarkan perkataan ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha, “Tidaklah
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam sholat malam di bulan romadhon
atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat.” (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rokaatnya.
Keutamaan Sholat Malam
Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Alloh Subhanallohu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 17-18)
Karena pentingnya sholat malam ini Alloh berfirman kepada Nabi-Nya yang artinya, “Hai
orang yang berselimut, bangunlah pada sebagian malam (untuk sholat),
separuhnya atau kurangi atau lebihi sedikit dari itu. Dan bacalah
Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. AlMuzammil: 1-4)
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa keutamaan sholat malam
dengan tujuan agar seseorang lebih bersemangat dan terdorong hatinya
untuk mengerjakannya dan selalu mengerjakannya.
1. Sebab masuk surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai
sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali
persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu
malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)
2. Menaikkan derajat di surga.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh
di dalam surga tedapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari
luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam. Kamar-kamar itu Alloh
sediakan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan,
mengiringi puasa Romadhon (dengan puasa sunah), menebarkan salam dan mengerjakan sholat malam ketika manusia lain terlelap tidur.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
3. Penghapus dosa dan kesalahan.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah
kalian melakukan sholat malam, karena sholat malam itu adalah kebiasaan
orang-orang sholih sebelum kalian, dan ibadah yang mendekatkan diri
pada Tuhan kalian serta penutup kesalahan dan sebagai penghapus dosa.” (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)
4. Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)
5. Kemulian orang yang beriman dengan sholat malam.
Ketika Jibril datang pada Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Hai
Muhammad, kemuliaan orang beriman adalah dengan sholat malam. Dan
kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain.” (HR. Al Hakim, dihasankan oleh Al Albani)
Akan tetapi disayangkan kebanyakan kaum muslimin meninggalkan sholat
malam yang berarti telah menyia-nyiakan keutamaan yang telah Alloh
sediakan dikarenakan kemalasan yang ada pada mereka atau pun tergoda
dengan gemerlapnya dunia. Dalam riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa
ketika Rosululloh ditanya tentang seorang yang tidur sepanjang malam
sampai waktu subuh, maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah seorang yang kedua telinganya dikencingi oleh setan.” Hal ini adalah penghinaan setan baginya, lalu bagaimana seorang yang bangun setelah waktu subuh??? Wallohu Musta’an.