PENGERTIAN QANAAH
Qanaah, keikhlasan diri menerima apa adanya. Dapat juga diartikan rela
hati dan ikhlas menerima apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya
serta merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Qanaah dalam hal ini
adalah menjauhkan diri dari sikap selalu tidak puas terhadap apa yang
sudah dimiliki. Rela menerima apa adanya serta menjauhkan diri dengan
bermalas-malasan dan tidak mau berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup. Tetapi jika seseorang sudah berusaha dengan sebaik-baiknya namun
hasilnya belum maksimal atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
maka dengan rela hati diterimanya hasil tersebut dengan rasa syukur dan
lapang dada.
Maka dari itu, qanaah merupakan salah satu rahasia diri seseorang agar
dapat bersyukur terhadap nikmat apa pun yang telah Allah berikan kepada
kita. Sikap qanaah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena
qanaah dapat menghindarkan seseorang dari sifat serakah, tamak, rakus,
terlalu berambisi dan sifat-sifat sejenis. Akan tetapi, untuk
menumbuhkan sikap qanaah tidaklah mudah, apalagi pada saat sekarang
sering dijumpai orang-orang yang selalu merasa kurang dan merasa tidak
puas dengan segala hal yang telah dimilikinya.
Banyak orang yang tidak mengetahui hikmah yang dapat diambil dari sikap
qanaah, padahal sikap qanaah dapat mendekatkan diri seseorang kepada
Tuhannya dan menambah rasa kecintaannya kepada Allah. Orang yang
mempunyai sikap qanaah selalu menanamkan pada dirinya bahwa apa yang
diperoleh atau apa yang ada pada dirinya merupakan ketentuan Allah.
2). Meminta tambahan yang layak seraya berusaha dan berdoa serta bertawakal kepada Allah.
3). Hatinya tidak tertipu dengan kekayaan duniawi.
CIRI-CIRI ORANG YANG QANAAH
Orang yang qanaah adalah orang yang rela hati dan ikhlas menerima apa
yang telah diberikan oleh Allah kepadanya serta merasa cukup dengan apa
yang dimilikinya. Adapun orang yang berjiwa qanaah memiliki ciri-ciri di
antaranya adalah sebagai berikut:
1). Menerima segala anugerah yang diberikan oleh Allah dan sabar atas segala ketentuan yang menimpanya.2). Meminta tambahan yang layak seraya berusaha dan berdoa serta bertawakal kepada Allah.
3). Hatinya tidak tertipu dengan kekayaan duniawi.
Qanaah merupakan salah satu sikap dasar seorang mukmi untuk
mengendalikan diri agar tidak jatuh dalam keputusasaan dan keserakahan.
Ditinjau dari fungsinya, qanaah dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
stabilisator dan sebagai dinamisator.
Sebagai stabilisator. Orang yang memiliki sifat qanaah
hidupnya cenderung stabil dan dapat menjaga emosi, mereka selalu
berlapang dada, hatinya senantiasa tentram dan merasa berkecukupan,
bebas dari keresahan karena tidak khawatir akan kekurangan. Sebab pada
hakikatnya kaya dan miskinnya seseorang bergantung pada kepuasa hatinya,
bukan pada besarnya jumlah harta yang berhasil ia kumpulkan.
Sebagai dinamisator, yaitu kekuatan batiniah yang
mendorong seseorang untuk dapat meraih kemajuan. Orang yang menanamkan
sifat qanaah dalam kehidupannya akan terdorong untuk mencapai
kemajuan-kemajuan hidup berlandaskan kemampuan diri, dan bergantung pada
karunia Allah semata. Orang yang qanaah adalah orang yang tidak boros
dan tidak pula kikir. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
وَالَّذِيْنَ إِذَآ أَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذَالِكَ قَوَامَا
Artinya: “Dan mereka yang apabila memberi nafkah belanja (sedekah)
tidak memboros dan tidak kikir maka pertengahan antara kedua sifat itu.”
(Q.S. al-Furqan: 67).
0 komentar:
Posting Komentar