Pages

Minggu, 03 Maret 2013

QANAAH

         PENGERTIAN QANAAH
   Qanaah, keikhlasan diri menerima apa adanya. Dapat juga diartikan rela hati dan ikhlas menerima apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya serta merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Qanaah dalam hal ini adalah menjauhkan diri dari sikap selalu tidak puas terhadap apa yang sudah dimiliki. Rela menerima apa adanya serta menjauhkan diri dengan bermalas-malasan dan tidak mau berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Tetapi jika seseorang sudah berusaha dengan sebaik-baiknya namun hasilnya belum maksimal atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan maka dengan rela hati diterimanya hasil tersebut dengan rasa syukur dan lapang dada.
Maka dari itu, qanaah merupakan salah satu rahasia diri seseorang agar dapat bersyukur terhadap nikmat apa pun yang telah Allah berikan kepada kita. Sikap qanaah sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena qanaah dapat menghindarkan seseorang dari sifat serakah, tamak, rakus, terlalu berambisi dan sifat-sifat sejenis. Akan tetapi, untuk menumbuhkan sikap qanaah tidaklah mudah, apalagi pada saat sekarang sering dijumpai orang-orang yang selalu merasa kurang dan merasa tidak puas dengan segala hal yang telah dimilikinya.
Banyak orang yang tidak mengetahui hikmah yang dapat diambil dari sikap qanaah, padahal sikap qanaah dapat mendekatkan diri seseorang kepada Tuhannya dan menambah rasa kecintaannya kepada Allah. Orang yang mempunyai sikap qanaah selalu menanamkan pada dirinya bahwa apa yang diperoleh atau apa yang ada pada dirinya merupakan ketentuan Allah.
CIRI-CIRI ORANG YANG QANAAH
Orang yang qanaah adalah orang yang rela hati dan ikhlas menerima apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya serta merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Adapun orang yang berjiwa qanaah memiliki ciri-ciri di antaranya adalah sebagai berikut:
1). Menerima segala anugerah yang diberikan oleh Allah dan sabar atas segala ketentuan yang menimpanya.
2). Meminta tambahan yang layak seraya berusaha dan berdoa serta bertawakal kepada Allah.
3). Hatinya tidak tertipu dengan kekayaan duniawi.
Qanaah merupakan salah satu sikap dasar seorang mukmi untuk mengendalikan diri agar tidak jatuh dalam keputusasaan dan keserakahan. Ditinjau dari fungsinya, qanaah dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai stabilisator dan sebagai dinamisator.

Sebagai stabilisator. Orang yang memiliki sifat qanaah hidupnya cenderung stabil dan dapat menjaga emosi, mereka selalu berlapang dada, hatinya senantiasa tentram dan merasa berkecukupan, bebas dari keresahan karena tidak khawatir akan kekurangan. Sebab pada hakikatnya kaya dan miskinnya seseorang bergantung pada kepuasa hatinya, bukan pada besarnya jumlah harta yang berhasil ia kumpulkan.
Sebagai dinamisator, yaitu kekuatan batiniah yang mendorong seseorang untuk dapat meraih kemajuan. Orang yang menanamkan sifat qanaah dalam kehidupannya akan terdorong untuk mencapai kemajuan-kemajuan hidup berlandaskan kemampuan diri, dan bergantung pada karunia Allah semata. Orang yang qanaah adalah orang yang tidak boros dan tidak pula kikir. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya:

وَالَّذِيْنَ إِذَآ أَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذَالِكَ قَوَامَا
Artinya: “Dan mereka yang apabila memberi nafkah belanja (sedekah) tidak memboros dan tidak kikir maka pertengahan antara kedua sifat itu.” (Q.S. al-Furqan: 67).

0 komentar: